Sejak 7000 tahun yang lalu, unta telah memainkan peran yang sangat besar dalam sejarah peradaban manusia. Pada awalnya, manusia hanya menghuni wilayah pesisir, danau, atau sungai. Namun, penemuan oase di tengah padang pasir membuka cakrawala baru dalam perjalanan peradaban manusia. Unta, sebagai satu-satunya kendaraan yang mampu melintasi gurun pasir yang panas dan gersang, memfasilitasi manusia untuk mengarungi daratan luas yang sebelumnya sulit dijangkau. Keberadaan unta menjadi kunci mobilitas manusia menuju peradaban yang lebih maju.
Keunikan Fisik Unta yang Luar Biasa
Penelitian ilmuwan menunjukkan bahwa unta adalah satu-satunya hewan yang mampu bertahan hidup di padang pasir yang ekstrem. Unta memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi, memungkinkan hewan ini menyimpan cadangan air hingga 300 kg di perutnya. Cadangan air ini memungkinkan unta bertahan hidup tanpa makan dan minum selama 14 hari, bahkan bisa lebih lama lagi berkat cadangan lemak di punggungnya yang dapat diubah menjadi cairan, memberi tambahan tujuh hari lebih lama. Selain itu, bentuk telapak kaki unta yang lebar dan lurus membuatnya lebih mudah berjalan di pasir yang panas dibandingkan dengan kuda yang kaki datarnya membuatnya lebih cepat lelah.
Suhu ekstrem padang pasir yang dapat mencapai 60 derajat Celsius tidak menjadi halangan bagi unta. Kehebatan fisik inilah yang menjadikan unta sebagai salah satu makhluk yang luar biasa, yang patut direnungkan lebih dalam. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, “Maka tidakkah mereka memperhatikan unta bagaimana diciptakan?” (QS. al-Ghasyiyah:17). Ayat ini mengajak kita untuk lebih memahami dan mengambil pelajaran dari ciptaan-Nya, termasuk unta.
Ketaatan dan Manfaat Unta dalam Kehidupan Manusia
Unta tidak hanya dikenal sebagai kendaraan transportasi yang kuat, tetapi juga memiliki banyak manfaat lainnya. Daging, susu, dan kulit unta telah menjadi sumber kehidupan yang berharga bagi masyarakat gurun. Selain itu, unta juga dikenal sebagai hewan yang sangat mudah digiring dan diatur oleh pemiliknya. Ketaatan unta kepada pemiliknya menjadi gambaran yang indah tentang bagaimana seorang hamba harus bersikap kepada Tuhannya.
Nabi Muhammad SAW sendiri menggunakan unta dalam perjalanan hidupnya. Beliau memiliki unta betina yang bernama al-Adhba, yang terkenal sangat cepat dalam berlari. Dalam sebuah riwayat, suatu ketika seorang badui berhasil menyalip al-Adhba, yang membuat kaum muslimin merasa heran dan khawatir. Rasulullah SAW bersabda, “Hanya Allah yang berhak menentukan bahwa sesuatu yang diangkat tinggi di dunia ini akan diturunkan-Nya” (HR. al-Bukhari). Ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah kehendak Allah, dan hanya Dia yang memiliki kekuasaan penuh atas segala urusan.
Peran Unta dalam Perubahan Peradaban Manusia
Sejak unta digunakan sebagai kendaraan di padang pasir, mobilitas manusia tidak lagi terbatas hanya pada wilayah pesisir atau lembah, tetapi juga meluas ke daratan yang lebih luas dan tak terjamah sebelumnya. Unta membuka jalur perdagangan yang menghubungkan berbagai peradaban, termasuk peradaban maritim yang kemudian berkembang menjadi peradaban kontinental. Oase-oase yang tersebar di padang pasir menjadi pusat kehidupan baru yang melahirkan peradaban yang kaya akan ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan.
Keberadaan unta dalam sejarah peradaban manusia sungguh luar biasa. Dari masa lalu hingga kini, unta terus memberi pelajaran penting tentang ketahanan, ketekunan, dan ketaatan. Sebagaimana hadits Nabi SAW yang menyatakan, “Jadilah engkau kepada Tuhanmu seperti unta yang jinak” (HR. al-Hakim), kita diajak untuk meniru ketekunan, kesabaran, dan ketaatan unta dalam menjalani kehidupan ini, serta mensyukuri segala nikmat dan karunia yang Allah berikan.
Kesimpulan
Unta bukan hanya sekadar hewan yang digunakan untuk transportasi di padang pasir, tetapi juga sebuah simbol dari kekuatan, ketahanan, dan ketaatan. Dalam perannya yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia, unta mengajarkan kita banyak hal, mulai dari ketekunan dalam menghadapi kesulitan, hingga pentingnya ketaatan dan ketulusan hati dalam menjalani hidup. Mengamati keajaiban ciptaan Allah, termasuk unta, seharusnya membuka mata hati kita untuk lebih bersyukur dan belajar dari segala hikmah yang ada.
Sejak 7000 tahun silam telah berjasa di dalam mengubah peradaban manusia. Tadinya manusia hanya menghuni wilayah pantai, danau, atau sungai tetapi ternyata di daratan luas ada juga mata air dalam bentuk oasis. Jasa unta menjadi satu satunya kendaraan manusia untuk menempuh perjalanan di Padang pasir yang panas dan gersang.
Dalam penelitian para ahli unta satu satunya binatang yang bisa menempuh sahara padang pasir yang ekstrim. Postur tubuh unta yang tinggi dan besar memungkinkan nya menyimpan cadangan air diperutnya bisa mencapai 300 kg. Cadangan air itu memungkinkannya bertahan hidup selama selama 14 hari tanpa makan dan minum. Bahkan cadangan lemak dipunggungnya bisa diubah menjadi cairan yang memungkinkan nya bisa menambah 7 hari lagi telapak kakinya yang lurus memungkinkannya lebih mudah berjalan ditengah padang pasir. Bandingkan dengan kaki kuda yang datar bisa melelahkan dan sulit bertahan lama berjalan di padang pasir. Unta bisa berjalan dengan suhu padang pasir 60 derajat Celcius.
Itulah mengapa Allah menjadikan unta sebagai tantangan untuk diteliti para ilmuwan.
"Maka tidakkah mereka memperhatikan unta bagaimana diciptakan? ( QS. al-Ghasyiyah:17)
Banyak hal yang bisa direnungkan dan diperhatikan dari binatang unta. Selain hewan pengangkut transportasi yang sangat kuat juga hewan yang sangat bermanfaat dagingnya, susunya, kulitnya. Hewan yang paling mudah digiring oleh pemiliknya kemana saja ia mau. Sehingga ketaatan unta kepada pemiliknya ini menjadi pemisalan sehingga Nabi Saw bersabda:
Kun lirobbika kal-jamalil unfi. " Jadilah engkau kepada Tuhanmu seperti unta yang jinak(HR. al-Hakim)
Kaanat naaqotunnabiyyi Saw yuqoolu lahaa Al 'adhbaa-u. "Unta betina Nabi Saw bernama al-adhba".( HR. al-Bukhori)
Kaanat lirosulillahi Saw naaqotun tusammal-adhbaa-u laa tusbaqu fajaa-a 'arobiyyu ala qu'uudin lahuu fasabaqohaa fasaqqo dzalika alal muslimiina falamma ro-aa maa fii wujuuhihim qoola ya Rasulallah, subiqotil adhbaa-u. Qoola Inna haqqon alalloohi an laa yarfa'a syai-an minaddunyaa illaa wadho'ahu.
Rasulullah punya sekor unta betina bernama al-adhba. Unta ini (berlari sgt cepat sehingga) tidak tersalip. ( Dalam riwayat Humaid, hampir tdk tersalip). Suatu saat seorang badui mengendarai untanya dan dapat menyalip al-adhba-u. Hal itu membuat kaum muslimin menjadi gerah, dan sampailah kegerahan mereka ke telinga Rasulullah Saw. Nabi Saw bersabda:
"Hanya Allah yg berhak menentukan bahwa sesuatu yang diangkat tinggi di dunia ini akan diturunkan-Nya." (HR. al- Bukhori)
Kaanat naaqotunnabiyyi Saw tusammal-adhbaa-a
Wabaghlatuhu assyahbaa-u wa himaaruhu ya'fuurun wajaariyatuhu khadhirotun. Nabi memiliki unta betina bernama al-adhba, baghalnya bernama asy-syahba , kudanya bernama ya'fur dan budaknya Khadirah ( HR. al-Baihaqi)
Semenjak unta sebagai kendaraan padang pasir maka mobilitas manusia tidak lagi hanya terbatas diwilayah pantai, lembah tetapi juga daratan luas.
Oase yang bertebaran di padang pasir melahirkan peradaban baru yang tadinya peradaban maritim kemudian manusia mengenal peradaban kontinental. Luar biasa peran unta dalam sejarah kehidupan manusia.
Referensi. Hakikat Silaturahmi,
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.
Istilah-istilah dalam Ibadah Haji Assalaam
Do'a Niat Mandi Sunnah dan Shalat Sunnah Ihram dalam Ibadah Haji Assalaam
Ziarah Sekitar Masjidil Haram Assalaam
Posisi Terhormat Ibu Dalam Konsep Islam Assalaam
Tandatangani MoU, Indonesia akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah pada Operasional Haji 2025 : 12 Jan 2025 ; oleh Mustarini Bella Vitiara Assalaam
Qolbun Salim: Hati yang Bersih dalam Pandangan Islam Assalaam
Ridho Allah dan Cinta-Nya: Tanda-Tanda yang Diberikan kepada Hamba-Nya Assalaam
Kiranya Niat Naik Haji Mereka Telah Betul: Tadarus tentang Naik Haji Oleh: Ahmad Rofi’ Usmani Assalaam
Filosofi Wukuf di Arafah dalam Ibadah Haji Assalaam
Sakit adalah Kesempatan untuk Zikrulloh ; Oleh: Habib Syarief Muhammad Al'aydrus Assalaam
Melaksanakan Umrah Sunat Berkali-kali Assalaam
Shalat sunat thawaf Assalaam
Mohonlah Selalu Dikuatkan Iman Islam: Sebuah Pesan dari Syekh Abu al-Hasan al-Sindi Assalaam
Filosofi Melontar Jumrah dalam Ibadah Haji Assalaam
Allah SWT Memandangi Wajah Manusia Lanjut Usia: Sebuah Perenungan Assalaam