Pada suatu malam yang penuh berkah, di Gua Hira’ yang terletak di bukit Nur, sekitar 2,5 km dari kota Mekkah, terjadilah peristiwa yang sangat agung dalam sejarah umat manusia. Peristiwa ini menjadi titik awal dimulainya perjalanan dakwah Islam yang diterima oleh Rasulullah Muhammad SAW. Gua Hira’ menjadi saksi bisu turunnya wahyu pertama yang disampaikan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril.
1. Gua Hira’ dan Maknanya
Gua Hira’ terletak di puncak Bukit Nur, sebuah bukit yang tinggi di sekitar Mekkah. Bukit ini sering dijadikan tempat untuk berdiam diri dan merenung oleh Rasulullah SAW, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi. Di sinilah, pada malam yang penuh keheningan, wahyu pertama berupa perintah membaca (Iqra’) turun kepada beliau.
Gua Hira’ sendiri memiliki makna yang dalam, tidak hanya sebagai tempat spiritual bagi Rasulullah, tetapi juga sebagai tempat di mana Allah SWT memilih untuk pertama kali menyampaikan wahyu-Nya kepada nabi terakhir umat manusia. Gua ini juga menjadi simbol penting dalam sejarah Islam, karena dari tempat inilah seluruh ajaran agama Islam mulai disebarkan ke seluruh dunia.
2. Peristiwa Turunnya Wahyu Pertama
Pada malam yang penuh kesendirian, Rasulullah SAW sedang beribadah di Gua Hira’ saat malaikat Jibril datang mengunjungi beliau. Dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan lainnya, Jibril tiba-tiba mendekati Rasulullah dan berkata, "Bacalah!" dengan penuh perintah.
Rasulullah SAW yang terkejut dan merasa cemas menjawab, “Saya tidak bisa membaca.” Malaikat Jibril kemudian mengulanginya beberapa kali, "Bacalah!" dan setelah itu, ia menurunkan wahyu pertama tersebut. Wahyu tersebut tertuang dalam Surat Al-‘Alaq ayat 1-5:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah,
3. Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena,
5. Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Wahyu ini tidak hanya menandai dimulainya risalah Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan. Pesan pertama yang diterima Rasulullah adalah pentingnya membaca dan belajar, serta mengenal Tuhan melalui ilmu yang bermanfaat.
3. Makna dan Dampak Turunnya Wahyu
Turunnya wahyu pertama di Gua Hira’ memiliki makna yang sangat besar. Selain sebagai awal dari wahyu yang akan mengubah sejarah dunia, wahyu ini juga memberi tahu umat manusia bahwa ilmu pengetahuan merupakan jalan untuk memahami kehidupan dan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Rasulullah SAW yang pada awalnya merasa cemas, segera memahami betapa pentingnya pesan ini.
Setelah wahyu pertama ini turun, Rasulullah merasa sangat terkejut dan cemas. Beliau segera pulang ke rumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya, Siti Khadijah. Siti Khadijah yang bijaksana memberikan dukungan kepada beliau dan membawa Rasulullah kepada seorang pendeta, Waraka bin Nawfal, yang mengonfirmasi bahwa wahyu yang diterima Rasulullah adalah wahyu yang sama yang diterima oleh para nabi sebelumnya, seperti Nabi Musa dan Nabi Isa AS.
4. Gua Hira’ dalam Sejarah Islam
Gua Hira’ kemudian menjadi tempat yang sangat dihormati dalam sejarah Islam. Bukan hanya sebagai tempat turunnya wahyu pertama, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan kesendirian Rasulullah dalam mencari petunjuk dari Allah SWT. Kini, Gua Hira’ menjadi salah satu situs bersejarah yang sering dikunjungi oleh para peziarah yang datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
5. Kesimpulan
Peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW di Gua Hira’ merupakan titik awal dari penyebaran ajaran Islam yang membawa cahaya petunjuk kepada umat manusia. Wahyu pertama tersebut mengandung pesan penting tentang pentingnya ilmu, membaca, dan mengenal Tuhan. Gua Hira’ tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga simbol dari perjalanan spiritual Rasulullah SAW yang senantiasa menerima petunjuk dari Allah SWT demi kemaslahatan umat manusia.
Istilah-istilah dalam Ibadah Haji Assalaam
Do'a Niat Mandi Sunnah dan Shalat Sunnah Ihram dalam Ibadah Haji Assalaam
Ziarah Sekitar Masjidil Haram Assalaam
Posisi Terhormat Ibu Dalam Konsep Islam Assalaam
Marhaban Ya Ramadhan : Oleh KH. Lukman Hakim Assalaam
Tandatangani MoU, Indonesia akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah pada Operasional Haji 2025 : 12 Jan 2025 ; oleh Mustarini Bella Vitiara Assalaam
Belajar dari Unta: Makna dan Hikmah dari Keberadaannya Assalaam
Qolbun Salim: Hati yang Bersih dalam Pandangan Islam Assalaam
Ridho Allah dan Cinta-Nya: Tanda-Tanda yang Diberikan kepada Hamba-Nya Assalaam
Tiga Sikap yang Harus Dijahui Assalaam
Kiranya Niat Naik Haji Mereka Telah Betul: Tadarus tentang Naik Haji Oleh: Ahmad Rofi’ Usmani Assalaam
Filosofi Wukuf di Arafah dalam Ibadah Haji Assalaam
Tiga Hal Pokok dalam Kehidupan Assalaam
Peninggalan Nabi Muhammad SAW: Jejak yang Tak Terlupakan dan Penuh Misteri Assalaam
Sakit adalah Kesempatan untuk Zikrulloh ; Oleh: Habib Syarief Muhammad Al'aydrus Assalaam