Allah SWT Memandangi Wajah Manusia Lanjut Usia: Sebuah Perenungan

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 26
...

Di dalam hidup ini, setiap manusia pasti akan mengalami proses bertambahnya usia. Hal ini adalah sunnatullah yang tidak bisa dihindari. Seiring berjalannya waktu, tubuh yang dulunya kuat dan segar akan mulai melemah, dan wajah yang penuh keceriaan akan mulai dihiasi oleh keriput dan rambut putih. Bagi sebagian orang, menua adalah sebuah proses yang penuh dengan tanda tanya dan kekhawatiran, tetapi bagi mereka yang beriman, menua bisa menjadi ladang amal yang penuh rahmat.

Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh berbagai ulama, menyampaikan pesan yang sangat mendalam tentang kondisi orangtua, terutama bagi mereka yang telah mencapai usia lanjut. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah memandang wajah orangtua setiap pagi dan petang, seraya berfirman: Wahai hamba-Ku, benar-benar telah tua usiamu, tipis kulitmu, remuk tulangmu, telah dekat ajalmu, dan engkau hampir sampai pada-Ku, maka malulah pada-Ku, Aku juga malu dengan rambut putihmu jika Aku menyiksamu di neraka." (HR. Sabilul 'Abid ala Jauhar Tauhid, KH. Soleh Darat).

Sabda Nabi tersebut menunjukkan betapa Allah SWT begitu memperhatikan keadaan hamba-Nya yang sudah lanjut usia. Usia yang semakin lanjut adalah sebuah tanda bahwa kehidupan dunia semakin mendekati akhir. Pada saat itu, tubuh yang dulunya kuat dan sehat kini mulai lemah, kulit yang mulus berubah menjadi keriput, dan rambut yang hitam berganti warna menjadi putih. Dalam kondisi seperti ini, Allah SWT mengingatkan agar hamba-Nya yang telah menua merasa malu jika sampai mendapatkan siksa di akhirat karena dosa yang pernah dilakukan.

Dalam hadits ini, Allah seakan berbicara langsung kepada orang yang sudah tua, mengingatkan tentang kedekatan mereka dengan kematian dan hari kiamat. Allah menyebutkan bahwa tubuh manusia yang semakin rapuh itu merupakan tanda bahwa ajal sudah semakin dekat. Hal ini menjadi pengingat bagi setiap hamba-Nya untuk memperbanyak amal ibadah, berdoa, dan memohon ampunan-Nya, agar di akhir hayatnya mereka bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan yang penuh kasih sayang dan rahmat.

Rambut putih yang muncul seiring bertambahnya usia juga merupakan simbol dari ketuaan yang penuh hikmah. Bagi umat Islam, rambut putih bukanlah sesuatu yang harus disesali atau ditangisi, melainkan merupakan sebuah anugerah. Di dalamnya terkandung pelajaran tentang keteguhan hati, kebijaksanaan, dan kesabaran menghadapi segala ujian hidup. Oleh karena itu, bagi orangtua, rambut putih bukan hanya sekadar tanda fisik, tetapi juga tanda dari kedekatan mereka dengan waktu pertemuan dengan Sang Pencipta.

Namun, meski begitu, sabda Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita agar jangan sampai kelemahan tubuh dan rambut putih tersebut membuat kita terjebak dalam perasaan sombong atau merasa bebas dari tanggung jawab. Sebaliknya, semakin mendekatnya usia, semakin seharusnya kita merasa malu kepada Allah jika tidak memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya untuk bertobat dan memperbanyak amal kebaikan. Allah tidak ingin melihat hamba-Nya yang telah menua tetapi masih mengabaikan kewajiban agama.

Akhirnya, peringatan ini bukan hanya untuk orangtua, tetapi juga untuk kita semua. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Wajah yang semakin menua, tubuh yang semakin rapuh, hanyalah sebuah peringatan bahwa kita semua sedang berjalan menuju akhir kehidupan. Mari kita manfaatkan sisa usia kita dengan perbuatan yang baik, agar pada akhirnya, Allah SWT melihat kita dengan penuh kasih sayang dan kita dapat menghadap-Nya dalam keadaan yang penuh keridhaan. (KH. Zaenal Asikin)

Artikel Lainnya