Satu Rombongan, Satu Harapan, Menuju Ridha Tuhan

Perjalanan ini bukan sekadar perpindahan dari tanah air ke tanah suci. Ia adalah perjalanan jiwa. Setiap langkah, setiap detik, setiap keringat dan air mata adalah rangkaian ibadah yang menumbuhkan kedewasaan iman. Kami datang bukan hanya membawa koper dan paspor, tapi juga harapan dan doa-doa panjang yang selama ini kami simpan di sudut terdalam hati.

Dalam rombongan ini, kami belajar bahwa ukhuwah bukan sekadar kata. Ia nyata, ketika saling menunggu di halte bus, saling membantu membetulkan kain ihram, saling menenangkan saat rindu keluarga menyusup di malam hari. Di sini, yang muda menghormati yang tua, yang kuat mendampingi yang lemah, dan yang tahu mengajarkan yang belum tahu. Sungguh, ukhuwah karena Allah adalah keindahan yang tak bisa dilukiskan sepenuhnya dengan kata.

Kami sadar, bahwa ibadah haji dan umrah bukan soal kekuatan fisik semata. Ini tentang menyatukan niat, memurnikan tujuan, dan menjaga hati agar tetap lembut dalam kerumunan jutaan manusia. Dalam satu rombongan ini, kami seperti kapal besar yang mengarungi samudra luas. Kami tak ingin ada satu pun yang tertinggal, semua ingin sampai di dermaga pengampunan dan rahmat-Nya.

KBIHU Assalaam menjadi pelita dalam perjalanan ini. Tidak hanya membimbing secara teknis, tapi juga menyirami kami dengan semangat, penguatan ruhani, dan contoh nyata kesabaran. Kami bukan hanya dibimbing, tapi juga dirangkul dan dijaga dengan cinta.

Foto bersama di depan Nabawi ini menjadi saksi: bahwa kami pernah bersujud dalam satu saf, berdoa dalam satu arah, dan menitikkan air mata dalam satu harapan. Kami ingin pulang bukan hanya membawa oleh-oleh dan cerita, tapi membawa perubahan diri dan limpahan berkah untuk keluarga dan umat.

Doakan kami, agar satu rombongan ini benar-benar menjadi satu barisan yang lurus di sisi Allah. Doakan agar satu harapan kami: menjadi haji dan hajjah yang mabrur, dikabulkan dan dicatat sebagai bagian dari rida-Nya.

Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. ????