Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah, yang memiliki sejumlah keutamaan istimewa dalam agama Islam. Dalam Al-Qur'an, bulan ini disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Sya’ban adalah bulan yang sangat mulia, di mana banyak amalan baik dan kebaikan yang dapat dilakukan oleh umat Islam, baik itu berupa ibadah sunnah, doa, maupun berpuasa. Keutamaan bulan Sya'ban tidak hanya berkaitan dengan amal ibadah yang lebih banyak dilakukan pada bulan ini, tetapi juga terkait dengan beberapa kejadian penting dalam sejarah Islam.
Nama "Sya’ban" memiliki beberapa penjelasan dari ulama terkait asal-usul kata ini. Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al Maliki dalam bukunya menjelaskan bahwa bulan ini dinamakan “Sya‘ban” karena banyak cabang-cabang kebaikan yang terpancar sepanjang bulan ini. Ada pendapat yang mengatakan bahwa "Sya‘ban" berasal dari kata "Syâ‘abân" yang bermakna terpancarnya keutamaan, sementara yang lain menyebutkan bahwa kata tersebut berasal dari "As-syi‘bu" (dengan kasrah pada huruf syin), yang berarti jalan menuju kebaikan. Ada pula yang berpendapat bahwa "Sya‘ban" berasal dari kata "As-sya‘bu" (dengan fathah pada huruf syin), yang menggambarkan Allah yang menambal atau menghibur hati hamba-hamba-Nya yang tengah mengalami kesulitan.
Keutamaan Bulan Sya’ban
Keutamaan bulan Sya’ban dijelaskan dalam berbagai hadits dan kitab-kitab klasik. Berikut adalah beberapa poin utama mengenai keutamaan bulan Sya’ban:
1. Nisfu Sya’ban dan Ampunan Allah
Salah satu waktu yang sangat istimewa dalam bulan Sya'ban adalah malam Nisfu Sya'ban, yaitu malam pada tanggal 15 Sya'ban. Pada malam ini, Allah SWT memberikan ampunan kepada seluruh umat-Nya, kecuali bagi orang-orang yang musyrik dan mereka yang menyimpan permusuhan, kedengkian, serta kebencian terhadap sesama Muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya" (HR. Ibnu Majah). Pada malam ini, Allah membuka 300 pintu rahmat dan ampunan-Nya, serta mendengarkan doa-doa umat-Nya yang memohon pertolongan.
2. Pintu Rahmat Dibuka
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman untuk memberikan pengampunan dan pertolongan kepada mereka yang memohon kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda: "Apabila malam Nisfu Syaban tiba, maka salatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman, 'Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku? Maka Aku akan mengampuninya…'" (HR. Ibnu Majah).
3. Peningkatan Ibadah Sunnah
Bulan Sya'ban juga merupakan bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Rasulullah SAW dikenal sangat banyak berpuasa pada bulan ini, bahkan lebih banyak dibandingkan bulan lainnya, kecuali bulan Ramadhan. Beliau bersabda, "Rasulullah SAW biasa berpuasa di bulan Sya'ban lebih banyak daripada bulan lainnya, kecuali bulan Ramadan" (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa sunnah ini memiliki banyak keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Amalan Ditingkatkan
Bulan Sya'ban adalah bulan di mana amal ibadah umat Islam diangkat ke hadirat Allah SWT. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa, “Bulan Syaban adalah bulan di mana amal manusia diangkat ke hadirat Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan" (HR. Dawud dan an-Nasa'i). Dengan demikian, bulan Sya'ban menjadi waktu yang baik untuk memperbanyak amalan baik agar diterima oleh Allah.
5. Diapit Dua Bulan Mulia
Bulan Sya’ban terletak di antara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan. Meskipun berada di antara dua bulan yang besar, sering kali bulan Sya'ban terlupakan. Rasulullah SAW bersabda, "Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan" (HR. Abu Dawud dan Nasa’i). Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memanfaatkan bulan ini dengan melakukan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah.
6. Turunnya Ayat Shalawat kepada Nabi
Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya'ban adalah turunnya ayat Al-Qur'an yang memerintahkan umat Islam untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. Dalam QS. Al-Ahzab ayat 56, Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
7. Puasa Bulan Sya'ban Disenangi Rasulullah
Rasulullah SAW sangat menyukai puasa sunnah di bulan Sya’ban. Dalam salah satu hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW terkadang berpuasa penuh di bulan Sya'ban atau sebagian besar dari bulan ini. "Bulan yang paling disenangi Rasulullah untuk berpuasa sunnah di dalamnya adalah Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan" (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa'i).
Kesimpulan
Bulan Sya’ban adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan kesempatan besar untuk memperoleh ampunan serta rahmat Allah SWT. Melalui berbagai amalan seperti puasa sunnah, shalat, dan doa di malam Nisfu Sya'ban, umat Islam memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan. Marilah kita memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya, dengan memperbanyak ibadah dan meneladani Rasulullah SAW dalam berpuasa dan beribadah. Semoga kita semua mendapat keberkahan, ampunan, dan rahmat Allah di bulan Sya’ban ini. Aamiin.
Istilah-istilah dalam Ibadah Haji Assalaam
Do'a Niat Mandi Sunnah dan Shalat Sunnah Ihram dalam Ibadah Haji Assalaam
Ziarah Sekitar Masjidil Haram Assalaam
Posisi Terhormat Ibu Dalam Konsep Islam Assalaam
Haji 2025 Tak Lagi Seragam: Ketika Satu Kloter Terbelah Karena Syarikah Assalaam
Marhaban Ya Ramadhan : Oleh KH. Lukman Hakim Assalaam
Tandatangani MoU, Indonesia akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah pada Operasional Haji 2025 : 12 Jan 2025 ; oleh Mustarini Bella Vitiara Assalaam
Belajar dari Unta: Makna dan Hikmah dari Keberadaannya Assalaam
Tempat Turunnya Wahyu Pertama kepada Rasulullah SAW Assalaam
Qolbun Salim: Hati yang Bersih dalam Pandangan Islam Assalaam
Ridho Allah dan Cinta-Nya: Tanda-Tanda yang Diberikan kepada Hamba-Nya Assalaam
Tiga Sikap yang Harus Dijahui Assalaam
Kiranya Niat Naik Haji Mereka Telah Betul: Tadarus tentang Naik Haji Oleh: Ahmad Rofi’ Usmani Assalaam
Filosofi Wukuf di Arafah dalam Ibadah Haji Assalaam
Tiga Hal Pokok dalam Kehidupan Assalaam
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR