Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 membawa tantangan tersendiri dengan diterapkannya sistem syarikah, yakni sistem baru yang mengubah pola interaksi dan pengelolaan akomodasi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Banyak kelompok bimbingan ibadah haji dan Umroh (KBIHU) harus menyesuaikan diri dengan pola baru ini yang berdampak langsung pada distribusi kamar, pemondokan, dan layanan logistik jamaah. Namun, di tengah perubahan sistem ini, KBIHU Assalaam tetap menunjukkan kekompakan dan kebersamaan yang luar biasa.
Sejak keberangkatan dari tanah air, KBIHU Assalaam telah menanamkan nilai kebersamaan di antara para jamaahnya. Pembinaan intensif yang dilakukan berbulan-bulan sebelum keberangkatan, termasuk manasik berkala, kegiatan spiritual bersama, dan pembekalan teknis, telah membentuk ikatan emosional yang kuat antarjamaah. Hal ini membuat mereka tidak mudah goyah meski dalam kondisi dan situasi yang tidak sepenuhnya sesuai harapan.
Sistem syarikah memang membatasi fleksibilitas dalam pengaturan kamar sesuai keinginan kelompok. Banyak jamaah yang akhirnya harus berbagi kamar dengan jamaah dari kloter lain, bahkan dari KBIH yang berbeda. Namun jamaah KBIHU Assalaam menerima hal tersebut dengan lapang dada dan tetap menjaga semangat persaudaraan. Mereka memahami bahwa esensi haji bukan hanya pada kenyamanan fasilitas, tetapi juga pada keikhlasan hati dalam menghadapi segala ujian.
Koordinator rombongan dan pembimbing KBIHU Assalaam juga memainkan peran penting dalam menjaga soliditas kelompok. Mereka aktif menyambangi jamaah satu per satu, memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, dan terus menyuarakan pesan positif agar jamaah tidak merasa tercerai-berai. Komunikasi yang dibangun sejak di tanah air menjadi kunci utama dalam menjaga kebersamaan tersebut.
Tidak jarang terlihat jamaah KBIHU Assalaam saling mengunjungi satu sama lain di pemondokan yang berbeda, sekadar bersilaturahmi, berbagi makanan, atau saling menguatkan dalam ibadah. Hal ini menunjukkan bahwa kebersamaan yang dibangun tidak bersifat formalitas, melainkan sudah menjadi bagian dari jiwa mereka sebagai satu keluarga besar dalam perjalanan spiritual ini.
Semangat gotong royong juga tetap hidup di tengah keterbatasan. Saat ada jamaah yang sakit atau mengalami kesulitan, yang lain dengan sigap membantu tanpa diminta. Baik dalam bentuk tenaga, materi, maupun doa, semuanya dikerahkan sebagai bentuk solidaritas. Mereka menjadikan setiap ujian sebagai peluang untuk saling menguatkan.
Selain itu, KBIHU Assalaam juga memanfaatkan teknologi komunikasi seperti grup WhatsApp untuk tetap menyambung tali komunikasi antarjamaah. Grup ini digunakan tidak hanya untuk berbagi informasi logistik, tetapi juga untuk saling menyemangati, mengingatkan jadwal ibadah, hingga berbagi tausiyah harian. Hal ini membuat semangat kebersamaan tetap menyala meski berjauhan tempat tinggal.
Para jamaah juga telah dilatih sejak awal untuk memahami makna hakiki dari ibadah haji, yaitu pengorbanan, kesabaran, dan persaudaraan sesama muslim. Dengan pemahaman itu, mereka tidak menjadikan sistem syarikah sebagai penghalang, melainkan sebagai bagian dari ujian yang harus dilalui dengan sabar dan ikhlas. Justru sistem ini memperluas jangkauan ukhuwah islamiyah mereka.
Kesuksesan menjaga kekompakan ini menjadi cermin keberhasilan pembinaan KBIHU Assalaam yang menempatkan nilai-nilai ruhiyah dan sosial sebagai prioritas. Bukan hanya ibadah secara individu yang ditekankan, tetapi juga bagaimana menjadi bagian dari umat yang saling mendukung di tanah suci. Ini adalah nilai yang tidak semua kelompok mampu jaga dalam situasi seperti sekarang.
Akhirnya, kebersamaan jamaah KBIHU Assalaam dalam haji 2025 bukan sekadar narasi indah, tapi sebuah realitas yang dibangun dengan niat tulus, bimbingan yang konsisten, dan semangat kolektif yang kuat. Meski diuji sistem syarikah, mereka membuktikan bahwa fondasi kebersamaan yang telah tertanam sejak di tanah air mampu bertahan bahkan dalam kondisi paling menantang sekalipun. 02/06/2025 [h.mtq]
Istilah-istilah dalam Ibadah Haji Assalaam
Do'a Niat Mandi Sunnah dan Shalat Sunnah Ihram dalam Ibadah Haji Assalaam
Ziarah Sekitar Masjidil Haram Assalaam
Posisi Terhormat Ibu Dalam Konsep Islam Assalaam
Haji 2025 Tak Lagi Seragam: Ketika Satu Kloter Terbelah Karena Syarikah Assalaam
Marhaban Ya Ramadhan : Oleh KH. Lukman Hakim Assalaam
Tandatangani MoU, Indonesia akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah pada Operasional Haji 2025 : 12 Jan 2025 ; oleh Mustarini Bella Vitiara Assalaam
Belajar dari Unta: Makna dan Hikmah dari Keberadaannya Assalaam
Tempat Turunnya Wahyu Pertama kepada Rasulullah SAW Assalaam
Qolbun Salim: Hati yang Bersih dalam Pandangan Islam Assalaam
Ridho Allah dan Cinta-Nya: Tanda-Tanda yang Diberikan kepada Hamba-Nya Assalaam
Tiga Sikap yang Harus Dijahui Assalaam
Kiranya Niat Naik Haji Mereka Telah Betul: Tadarus tentang Naik Haji Oleh: Ahmad Rofi’ Usmani Assalaam
Filosofi Wukuf di Arafah dalam Ibadah Haji Assalaam
Tiga Hal Pokok dalam Kehidupan Assalaam
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR