Dua Perkara yang Paling Utama dalam Islam

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 5
...

Dalam kehidupan ini, setiap umat Islam tentu menginginkan hidup yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Nabi Muhammad SAW, sebagai uswatun hasanah (teladan yang baik), memberikan petunjuk yang sangat berharga mengenai dua perkara yang paling utama dalam kehidupan seorang Muslim. Dua perkara ini menjadi landasan penting dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan rahmat dan ridha Allah SWT.

Iman kepada Allah dan Bermanfaat bagi Umat Islam

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ada dua perkara yang tak ada sesuatu pun mampu melebihi keutamaannya, (yakni) iman kepada Allah dan bermanfaat bagi umat Islam." (HR. al-Hakim). Keimanan kepada Allah SWT adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Tanpa iman yang kokoh, segala amalan dan perbuatan yang dilakukan akan kehilangan makna dan tujuan. Iman yang tulus kepada Allah akan mendorong seseorang untuk hidup dengan akhlak yang baik, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

Selain itu, Rasulullah SAW menekankan pentingnya memberikan manfaat bagi umat Islam. Bermanfaat di sini bisa berarti berbagai hal, seperti memberi pertolongan kepada sesama dalam ucapan, kekuasaan, harta benda, maupun tenaga. Setiap Muslim seharusnya tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga berusaha untuk memberi manfaat bagi orang lain. Hal ini mencakup berbagai bentuk kebaikan, seperti membantu yang membutuhkan, menyebarkan ilmu, atau bahkan memberi senyuman kepada sesama.

Pahala yang Setara dengan Haji Mabrur

Rasulullah SAW juga memberikan gambaran mengenai pentingnya niat untuk memberi pertolongan kepada sesama. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, "Siapa yang pada pagi harinya tidak mempunyai niat menzalimi orang lain maka dosanya akan diampuni. Siapa yang pada pagi harinya mempunyai niat memberi pertolongan terhadap orang yang terzalimi dan memenuhi kebutuhan seorang muslim, baginya pahala yang setara dengan haji mabrur." (HR. al-Tabrani). Hadits ini menggambarkan betapa mulianya niat untuk membantu sesama, sehingga setiap tindakan yang dilakukan dengan niat yang tulus akan mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Hamba yang Paling Dicintai Allah SWT

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. "Hamba yang paling dicintai Allah SWT. adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada manusia." (HR. al-Quda’i). Memberi manfaat kepada orang lain merupakan salah satu perbuatan yang paling mulia, baik itu dalam bentuk materi, tenaga, atau bahkan doa dan nasihat. Dengan memberi manfaat kepada orang lain, seseorang akan menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah dan lebih dicintai oleh-Nya.

Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa perbuatan yang paling mulia adalah menyenangkan hati seorang mukmin, menghilangkan rasa lapar, mengatasi kesulitan, atau melunasi utang. Semua perbuatan ini akan memberi dampak positif bagi kehidupan umat Islam dan menjadi ladang pahala yang tidak terhingga. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa." (QS. al-Maidah[5]:2).

Dua Perkara yang Paling Buruk

Namun, selain dua perkara yang utama tersebut, ada pula dua perkara yang paling buruk dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Terdapat dua perkara yang tak ada sesuatu pun mampu mengalahkan keburukannya, yakni menyekutukan Allah SWT dan memberi mudarat kepada umat Islam, baik terhadap jiwa maupun harta." (HR. Ahmad). Menyekutukan Allah (syirik) adalah dosa terbesar dalam Islam, yang tidak akan diampuni kecuali dengan taubat yang tulus. Sedangkan memberi mudarat kepada umat Islam, baik dalam bentuk kekerasan, penipuan, atau perbuatan buruk lainnya, adalah hal yang sangat dilarang dalam agama ini.

Keseimbangan dalam Perintah Allah

Seluruh perintah Allah SWT dalam agama Islam selalu berhubungan dengan dua hal penting ini: pengagungan terhadap Allah dan kasih sayang terhadap sesama makhluk-Nya. Perintah shalat, misalnya, selalu disertai dengan perintah untuk menunaikan zakat, yang merupakan bentuk kasih sayang kepada sesama. Begitu pula dengan perintah untuk bersyukur kepada Allah yang diikuti dengan kewajiban untuk berterima kasih kepada orang tua, sebagaimana tercantum dalam firman-Nya: "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu." (QS. Luqman[31]:14).

Menjaga Diri dari Kezaliman

Dalam sebuah riwayat, Uwais al-Qarni menceritakan tentang sebuah pertemuan dengan seorang rahib yang menekankan pentingnya mencegah kezaliman dan bersikap rendah hati. Rahib tersebut berkata, "Pahala suatu amal tidak akan naik jika masih ada kezaliman dalam dirinya." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjauhi kezaliman dalam bentuk apapun, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

Kesimpulan

Dua perkara yang paling utama dalam kehidupan seorang Muslim adalah iman kepada Allah dan memberi manfaat bagi umat Islam. Kedua perkara ini harus senantiasa dijaga dan dilaksanakan dalam setiap aspek kehidupan. Selain itu, kita juga harus menjauhi dua perkara yang paling buruk, yaitu menyekutukan Allah dan memberi mudarat kepada sesama. Dengan menjaga keseimbangan antara pengagungan terhadap Allah dan kasih sayang terhadap makhluk-Nya, seorang Muslim akan dapat menjalani kehidupan yang penuh berkah dan menjadi pribadi yang dicintai oleh Allah SWT. [Syeh Nawawi Al-bantani].

Artikel Lainnya