Kisah Tak Terduga di Balik Awal Perintah Ibadah Haji

Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik dari segi fisik, finansial, maupun waktu. Namun, tak banyak yang tahu bahwa perintah untuk menunaikan ibadah haji ini memiliki sejarah yang penuh dengan kisah tak terduga, yang berakar jauh pada masa kehidupan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Kisah ini tidak hanya mencerminkan pentingnya ibadah haji sebagai kewajiban agama, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang pengorbanan, kesabaran, dan keimanan.

Awal Mula Kisah Haji: Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail

Segala sesuatu bermula pada masa Nabi Ibrahim AS, seorang rasul yang dikenal dengan keteguhannya dalam menyembah Tuhan Yang Maha Esa, meski menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Salah satu peristiwa besar yang mempengaruhi sejarah haji adalah kisah perjalanan Nabi Ibrahim bersama istrinya, Siti Hajar, dan anaknya, Nabi Ismail.

Pada suatu ketika, atas perintah Allah, Nabi Ibrahim dan keluarga kecilnya diperintahkan untuk meninggalkan daerah asal mereka dan pergi ke tempat yang jauh dan tandus, yang kelak akan dikenal sebagai Mekkah. Mekkah pada masa itu adalah daerah yang gersang dan tidak subur, jauh dari peradaban. Namun, Ibrahim AS menerima perintah tersebut dengan penuh kepasrahan kepada Allah, meskipun ia meninggalkan istri dan anaknya di tempat yang tidak dikenal dan tanpa sumber kehidupan yang jelas.

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati, agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan beri rezeki kepada mereka dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)