Keistimewaan hajar aswad. ( Kitab Al-Hajj; Sayyid Muhammad Alawi Al-maliki )

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 17
...

Hajar Aswad (Batu Hitam) adalah salah satu simbol yang sangat penting dalam agama Islam. Keistimewaannya tercermin dalam sejarah dan maknanya dalam ibadah haji dan umrah. Kitab Al-Hajj karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, seorang ulama terkemuka dari Arab Saudi, memberikan penjelasan yang mendalam tentang berbagai aspek haji, termasuk tentang Hajar Aswad. Berikut ini adalah beberapa poin keistimewaan Hajar Aswad yang sering dijelaskan dalam berbagai literatur, termasuk oleh Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki:

  1. Di syariatkan mencium dan mengecupnya.sbgaimana dalam Bukhari dan Muslim.
  2. Tempat paling mulia di Baetullah (Rukun Syarqi). Wa-idz yarfa’u ibraahiimul-qawaa’ida minal baeti wa-ismaaiilu. QS. Al-Baqarah:127.
  3. Di syariatkan tempat memulai thawaf.
  4. Yang beristilam pada hajar aswad, bagaikan menyerahkan tangannya pada Yadarrahmaan, bagaikan yang berbaiat kepada Allah dan Rasulullah, sbgaimana HR Ibnu Majah. Dan Said bin Manshur dalam Kitab Assunan. aL-Azraqi dalam Akhbar Mekah.
  5. Hajar aswad memiliki cahaya berkilau nan agung namun Allah SWT mengusapnya sbgmana dlam HR. Ahmad, Thurmudzi dan Ibnu Hibban.
  6. Hajar Aswad kelak nanti akan bersaksi pada hari kiamat bagi orang yang pernah menciumnya dengan hak, sbgaimana HR Thurmudzi, Thabrani, dalam al-Awsath.
  7. Dapat member syafa’at (Syaafi’un wa Musyaffa’un)pada hari kiamat, sbagaimana dalam HR. Thabrani.
  8. Hajar aswad di muka bumi menempati kedudukan “yamiinullaah” tangan kanan Allah. “Alhajaru yamiinullah fii ardhihi”.

1. Asal-usul Hajar Aswad

Hajar Aswad berasal dari surga. Menurut banyak riwayat, Hajar Aswad pertama kali diturunkan oleh Allah dari surga pada masa Nabi Ibrahim. Batu ini kemudian dipasang pada sudut Ka'bah oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Ini menjadikan Hajar Aswad sebagai simbol hubungan langsung antara umat Islam dengan Allah dan surga.

2. Pentingnya dalam Ibadah Haji

Hajar Aswad memiliki peran yang sangat penting dalam ibadah haji, khususnya dalam prosesi tawaf. Umat Islam yang melaksanakan tawaf di sekitar Ka'bah disunnahkan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad, meskipun jika tidak memungkinkan, cukup dengan mengarahkannya dengan isyarat tangan. Hajar Aswad berfungsi sebagai titik awal dan akhir dari putaran tawaf, yang menunjukkan simbolisasi kesatuan umat Islam di seluruh dunia dalam satu arah, yaitu kepada Allah.

3. Keistimewaan dalam Pandangan Syariat

Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki menekankan bahwa meskipun Hajar Aswad memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan dihormati oleh umat Islam, ia bukanlah objek ibadah. Ciuman atau sentuhan terhadap Hajar Aswad hanya dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Ini berbeda dengan menyembah atau mengagungkan batu itu sendiri, karena yang utama dalam ibadah adalah mengarahkan hati kepada Allah SWT.

4. Simbol Persatuan Umat Islam

Hajar Aswad juga sering dipandang sebagai simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Batu ini, yang telah bertahan selama ribuan tahun dan telah disaksikan oleh jutaan umat Islam dari berbagai latar belakang, menjadi pengingat akan keesaan Allah dan kesatuan umat Islam dalam menyembah-Nya. Dalam konteks ini, Hajar Aswad berfungsi sebagai titik fokus spiritual yang menghubungkan umat Islam dengan sejarah para nabi dan dengan Tuhan mereka.

5. Makna Spiritual

Dalam karya-karya seperti yang dijelaskan oleh Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, Hajar Aswad tidak hanya diartikan sebagai benda fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual. Ia merupakan simbol dari pembersihan dosa. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika seseorang menyentuh atau mencium Hajar Aswad dengan ikhlas dan penuh kerendahan hati, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya. Oleh karena itu, Hajar Aswad bukan hanya batu biasa, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang penuh khusyuk.

6. Kehilangan Sebagian dari Batu

Salah satu hal yang menarik adalah bahwa Hajar Aswad sekarang ini sudah tidak utuh. Batu tersebut kini hanya terdiri dari beberapa pecahan yang disusun dalam bingkai perak. Meskipun demikian, ini tidak mengurangi keistimewaannya. Menurut penjelasan dalam kitab-kitab tafsir dan hadis, meskipun Hajar Aswad telah mengalami kerusakan, ia tetap memiliki keistimewaan dan keberkahan yang sangat besar.

7. Sunnah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW sendiri sangat menghormati Hajar Aswad dan memberikan teladan dengan mencium atau menyentuhnya saat beliau melakukan tawaf. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa Hajar Aswad adalah batu yang diutus oleh Allah sebagai penghapus dosa. Ini menggarisbawahi betapa pentingnya batu ini dalam pandangan agama Islam, meskipun, sebagaimana disebutkan sebelumnya, hanya Allah-lah yang berhak disembah, dan bukan batu tersebut.

8. Fungsi dalam Mekkah

Hajar Aswad juga menjadi bagian penting dalam struktur Ka'bah itu sendiri, sebagai bagian dari arah kiblat yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia saat melaksanakan salat. Arah Hajar Aswad ini adalah salah satu penanda yang menunjukkan bahwa segala aktivitas ibadah umat Islam diorientasikan kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Kesimpulan

Hajar Aswad merupakan salah satu simbol keimanan dalam Islam yang mengandung banyak makna, baik dari sisi sejarah, spiritual, maupun sosial. Dalam kitab Al-Hajj karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, penekanan diberikan pada pentingnya Hajar Aswad sebagai bagian dari perjalanan spiritual umat Islam yang tidak hanya terikat pada bentuk fisiknya, tetapi pada makna yang terkandung di dalamnya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan dosa, dan mempererat persatuan umat Islam.

Batu ini mengajarkan kepada kita untuk selalu mengingat Allah, mengikuti sunnah Nabi, dan menjaga kesatuan umat Islam di seluruh dunia.

Artikel Lainnya