Dua Nasehat tentang Pergaulan dalam Islam

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 6
...

Rasulullah SAW memberikan berbagai petunjuk berharga dalam kehidupan kita, terutama dalam hal pergaulan. Salah satunya adalah nasehat tentang pentingnya bergaul dengan orang-orang yang dapat memberi manfaat, baik dari kalangan ulama, orang bijak, maupun tokoh yang memiliki kebaikan dan kebijaksanaan. Dua nasehat penting dalam hadis Rasulullah SAW yang berkaitan dengan pergaulan ini mengajarkan kita untuk berhati-hati memilih teman dan lingkungan yang akan mempengaruhi kehidupan kita.

1. Nasehat Bergaul dengan Ulama dan Orang Bijak

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani:

عَلَيْكُمْ بِمُجَارَسَةِ الْعُلَمَاءِ وَاسْتَمَاعِ كَلَامِ الْحُكَمَاءِ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُحْيِي الْقَلْبَ الْمَيِّتَ بِالنُّورِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِي الْأَرْضَ الْمَيِّتَةَ بِمَاءِ الْمَطَرِ

Kalian harus bergaul dengan para ulama dan mendengarkan perkataan orang-orang bijak, karena Allah SWT menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Dia menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan.

Hadis ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya bergaul dengan orang-orang yang memiliki ilmu dan kebijaksanaan, karena mereka mampu memberikan petunjuk dan menerangi hati yang mungkin sedang gelap. Sebagaimana tanah yang tandus membutuhkan air hujan untuk tumbuh subur, hati yang kosong dari ilmu dan petunjuk Allah membutuhkan cahaya hikmah agar bisa hidup kembali.

2. Bergaul dengan Ulama, Orang Bijak, dan Tokoh-Tokoh Baik

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW memberikan nasehat yang lebih terperinci tentang siapa saja yang seharusnya kita jadikan teman dalam pergaulan. Diriwayatkan bahwa beliau bersabda:

جَالِسُوا الْكُبَرَاءَ وَسَائِلُوا الْعُلَمَاءَ وَخَالِطُوا الْحُكَمَاءَ

Bergaullah dengan para tokoh, bertanyalah kepada ulama, dan bersahabatlah dengan orang-orang bijak.

Nasehat ini menekankan pentingnya kita bergaul dengan berbagai kalangan yang memiliki keutamaan dan ilmu. Tiga golongan yang disebutkan dalam hadis ini, yaitu:

  1. Ulama yang menguasai hukum-hukum Allah: Mereka yang memiliki pengetahuan tentang syariat Islam dan sering memberikan fatwa terkait hukum-hukum Allah, membantu umat dalam memahami ajaran agama secara benar.
  2. Ulama yang menguasai ilmu tentang Dzat Allah (Ilmu Makrifat): Mereka yang mengerti tentang makrifatullah dan serius dalam memperbaiki akhlak serta mendalami hubungan manusia dengan Tuhan. Mereka sering disebut sebagai "Hukama", yaitu orang-orang yang penuh kebijaksanaan dan pengetahuan tentang keagungan Allah.
  3. Ulama yang menguasai kedua hal tersebut: Golongan ini bisa disebut sebagai "al-Kubara", yang menggabungkan kedalaman pengetahuan tentang syariat dan makrifat dalam hidup mereka.

Keutamaan Bergaul dengan Ahlullah

Bergaul dengan orang yang dekat dengan Allah atau yang sering disebut dengan "Ahlullah", yaitu orang-orang yang senantiasa berusaha menjalankan kehidupan dengan taqwa dan ilmu, memiliki dampak yang sangat besar bagi keluhuran jiwa seseorang. Bahkan, menurut kisah Imam as-Suhrawardi, ia pernah berkeliling di sekitar Masjid al-Khaif, Mina, hanya untuk menatap wajah orang-orang yang ditemuinya. Saat ditanya mengapa, beliau menjawab:

“Sesungguhnya Allah SWT memiliki hamba-hamba yang apabila memandang orang lain, mereka dapat memberikan rasa bahagia. Itulah yang aku harapkan.”

Imam as-Suhrawardi menekankan bahwa dengan bergaul bersama orang-orang yang memiliki keimanan dan hikmah, kita bisa merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Kehadiran mereka memberi dampak positif meskipun tanpa kata-kata, dan hal ini menunjukkan betapa besar manfaat dari pergaulan dengan orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah.

Ancaman Jika Menjauh dari Ulama dan Orang Bijak

Namun, Rasulullah SAW juga mengingatkan tentang bahaya jika umat Islam menjauh dari ulama dan orang bijak. Dalam sebuah hadis, beliau menyatakan bahwa akan datang suatu masa di mana umat Islam akan lari dari para ulama dan fuqaha, dan akibatnya Allah SWT akan menimpakan tiga musibah:

  1. Keberkahan rezeki dicabut: Kehidupan menjadi sempit dan tidak diberkahi, meskipun secara materi tampak cukup.
  2. Penguasa zalim: Allah akan mengangkat pemimpin yang zalim untuk umat tersebut, yang akan menambah penderitaan mereka.
  3. Kematian tanpa iman: Mereka akan meninggal tanpa membawa iman, yang merupakan musibah terbesar bagi setiap orang.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus menjalin hubungan yang erat dengan para ulama dan orang-orang yang memiliki ilmu dan kebijaksanaan, agar hidup kita tetap berada dalam petunjuk Allah dan mendapatkan berkah-Nya.

Kesimpulan

Dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan yang kita pilih sangat mempengaruhi perjalanan hidup kita. Rasulullah SAW menekankan pentingnya bergaul dengan ulama, orang bijak, dan tokoh-tokoh yang memiliki ilmu yang bermanfaat. Mereka tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga dapat menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah dan membawa kedamaian dalam jiwa. Oleh karena itu, marilah kita menjaga pergaulan kita, menjauhi dari orang yang dapat menjerumuskan kita pada kemaksiatan, dan senantiasa mendekatkan diri kepada orang-orang yang membawa kita lebih dekat kepada Allah. Sumber Rujukan Nashaihul 'ibad (syeh Nawawi Albantani).

Artikel Lainnya