Rasulullah SAW memberikan berbagai petunjuk berharga dalam kehidupan kita, terutama dalam hal pergaulan. Salah satunya adalah nasehat tentang pentingnya bergaul dengan orang-orang yang dapat memberi manfaat, baik dari kalangan ulama, orang bijak, maupun tokoh yang memiliki kebaikan dan kebijaksanaan. Dua nasehat penting dalam hadis Rasulullah SAW yang berkaitan dengan pergaulan ini mengajarkan kita untuk berhati-hati memilih teman dan lingkungan yang akan mempengaruhi kehidupan kita.
1. Nasehat Bergaul dengan Ulama dan Orang Bijak
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani:
عَلَيْكُمْ بِمُجَارَسَةِ الْعُلَمَاءِ وَاسْتَمَاعِ كَلَامِ الْحُكَمَاءِ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُحْيِي الْقَلْبَ الْمَيِّتَ بِالنُّورِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِي الْأَرْضَ الْمَيِّتَةَ بِمَاءِ الْمَطَرِ
Kalian harus bergaul dengan para ulama dan mendengarkan perkataan orang-orang bijak, karena Allah SWT menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Dia menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan.
Hadis ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya bergaul dengan orang-orang yang memiliki ilmu dan kebijaksanaan, karena mereka mampu memberikan petunjuk dan menerangi hati yang mungkin sedang gelap. Sebagaimana tanah yang tandus membutuhkan air hujan untuk tumbuh subur, hati yang kosong dari ilmu dan petunjuk Allah membutuhkan cahaya hikmah agar bisa hidup kembali.
2. Bergaul dengan Ulama, Orang Bijak, dan Tokoh-Tokoh Baik
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW memberikan nasehat yang lebih terperinci tentang siapa saja yang seharusnya kita jadikan teman dalam pergaulan. Diriwayatkan bahwa beliau bersabda:
جَالِسُوا الْكُبَرَاءَ وَسَائِلُوا الْعُلَمَاءَ وَخَالِطُوا الْحُكَمَاءَ
Bergaullah dengan para tokoh, bertanyalah kepada ulama, dan bersahabatlah dengan orang-orang bijak.
Nasehat ini menekankan pentingnya kita bergaul dengan berbagai kalangan yang memiliki keutamaan dan ilmu. Tiga golongan yang disebutkan dalam hadis ini, yaitu:
Keutamaan Bergaul dengan Ahlullah
Bergaul dengan orang yang dekat dengan Allah atau yang sering disebut dengan "Ahlullah", yaitu orang-orang yang senantiasa berusaha menjalankan kehidupan dengan taqwa dan ilmu, memiliki dampak yang sangat besar bagi keluhuran jiwa seseorang. Bahkan, menurut kisah Imam as-Suhrawardi, ia pernah berkeliling di sekitar Masjid al-Khaif, Mina, hanya untuk menatap wajah orang-orang yang ditemuinya. Saat ditanya mengapa, beliau menjawab:
“Sesungguhnya Allah SWT memiliki hamba-hamba yang apabila memandang orang lain, mereka dapat memberikan rasa bahagia. Itulah yang aku harapkan.”
Imam as-Suhrawardi menekankan bahwa dengan bergaul bersama orang-orang yang memiliki keimanan dan hikmah, kita bisa merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Kehadiran mereka memberi dampak positif meskipun tanpa kata-kata, dan hal ini menunjukkan betapa besar manfaat dari pergaulan dengan orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah.
Ancaman Jika Menjauh dari Ulama dan Orang Bijak
Namun, Rasulullah SAW juga mengingatkan tentang bahaya jika umat Islam menjauh dari ulama dan orang bijak. Dalam sebuah hadis, beliau menyatakan bahwa akan datang suatu masa di mana umat Islam akan lari dari para ulama dan fuqaha, dan akibatnya Allah SWT akan menimpakan tiga musibah:
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus menjalin hubungan yang erat dengan para ulama dan orang-orang yang memiliki ilmu dan kebijaksanaan, agar hidup kita tetap berada dalam petunjuk Allah dan mendapatkan berkah-Nya.
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan yang kita pilih sangat mempengaruhi perjalanan hidup kita. Rasulullah SAW menekankan pentingnya bergaul dengan ulama, orang bijak, dan tokoh-tokoh yang memiliki ilmu yang bermanfaat. Mereka tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga dapat menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah dan membawa kedamaian dalam jiwa. Oleh karena itu, marilah kita menjaga pergaulan kita, menjauhi dari orang yang dapat menjerumuskan kita pada kemaksiatan, dan senantiasa mendekatkan diri kepada orang-orang yang membawa kita lebih dekat kepada Allah. Sumber Rujukan Nashaihul 'ibad (syeh Nawawi Albantani).
Istilah-istilah dalam Ibadah Haji Assalaam
Do'a Niat Mandi Sunnah dan Shalat Sunnah Ihram dalam Ibadah Haji Assalaam
Ziarah Sekitar Masjidil Haram Assalaam
Posisi Terhormat Ibu Dalam Konsep Islam Assalaam
Tandatangani MoU, Indonesia akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah pada Operasional Haji 2025 : 12 Jan 2025 ; oleh Mustarini Bella Vitiara Assalaam
Belajar dari Unta: Makna dan Hikmah dari Keberadaannya Assalaam
Qolbun Salim: Hati yang Bersih dalam Pandangan Islam Assalaam
Ridho Allah dan Cinta-Nya: Tanda-Tanda yang Diberikan kepada Hamba-Nya Assalaam
Kiranya Niat Naik Haji Mereka Telah Betul: Tadarus tentang Naik Haji Oleh: Ahmad Rofi’ Usmani Assalaam
Filosofi Wukuf di Arafah dalam Ibadah Haji Assalaam
Sakit adalah Kesempatan untuk Zikrulloh ; Oleh: Habib Syarief Muhammad Al'aydrus Assalaam
Melaksanakan Umrah Sunat Berkali-kali Assalaam
Shalat sunat thawaf Assalaam
Mohonlah Selalu Dikuatkan Iman Islam: Sebuah Pesan dari Syekh Abu al-Hasan al-Sindi Assalaam
Filosofi Melontar Jumrah dalam Ibadah Haji Assalaam