Sebab-sebab yang Mendukung Pelaksanaan Tahajjud (Qiyamullail)

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 24
...

Tahajjud atau qiyamullail adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Salah satu waktu terbaik untuk melaksanakan tahajjud adalah setelah tidur malam, di sepertiga malam terakhir. Namun, untuk memperoleh kekuatan dalam menjalankan tahajjud, ada beberapa amal ibadah dan amalan yang dapat mendukung dan mempermudah pelaksanaannya. Berikut ini adalah sebab-sebab yang dapat mendukung keberlangsungan ibadah tahajjud atau qiyamullail:

1. Memperbaharui Wudhunya Setelah Solat Isya

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah memperbaharui wudhu setelah solat Isya. Dengan wudhu yang segar, seseorang akan merasa lebih siap dan terjaga kebersihannya dalam melakukan ibadah selanjutnya, termasuk solat tahajjud. Rasulullah SAW mengajarkan agar umatnya senantiasa menjaga wudhu, karena wudhu memberikan ketenangan dan kelapangan hati, yang sangat penting dalam pelaksanaan solat malam.

2. Berzikir Sebelum Waktu Maghrib

Amalan berzikir, baik secara individual atau berjamaah, sebelum waktu Maghrib adalah sebuah langkah persiapan yang baik untuk mempersiapkan hati dan jiwa agar lebih mudah untuk fokus dalam beribadah. Berzikir akan menenangkan hati, menghilangkan kegelisahan, dan menyiapkan pikiran untuk menjalani ibadah dengan lebih khusyuk. Ini merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki waktu-waktu utama dalam beribadah.

3. Beramal Ibadah Antara Maghrib dan Isya

Waktu antara Maghrib dan Isya merupakan waktu yang sangat mulia dan dianjurkan untuk dimanfaatkan dengan berbagai macam amal ibadah. Rasulullah SAW dan para ulama sangat menganjurkan umat Islam untuk menghidupkan waktu tersebut dengan berbagai bentuk ibadah, seperti solat sunnah, tilawah Al-Qur'an, zikir, dan tasbih. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Nashoibul-ibaad, karya Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad, waktu ini adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk beribadah.

"Sangatlah dianjurkan menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan solat sunnah (lebih utama), baca Qur'an, zikir, tasbih, tahlil."

(Nashoibul-ibaad)

Dengan mengisi waktu ini dengan ibadah, hati akan lebih mudah terhubung dengan Allah dan menjadikan kita lebih tenang serta siap untuk melaksanakan tahajjud setelah tidur.

4. Meninggalkan Pembicaraan yang Tidak Perlu Setelah Amal Ibadah

Setelah melakukan amal ibadah, sangat dianjurkan untuk menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat. Pembicaraan yang tidak perlu dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan hati, serta mengurangi keberkahan dari ibadah yang telah dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga lisan dan hati setelah mengisi waktu antara Maghrib dan Isya dengan ibadah, untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan tahajjud dengan lebih khusyuk.

5. Keutamaan Waktu Antara Maghrib dan Isya

Sebagaimana disebutkan dalam banyak kitab, waktu antara Maghrib dan Isya adalah waktu yang sangat mulia dan diberkahi. Ini adalah waktu yang disebut asyraful awqaat (waktu yang paling mulia), dan merupakan kesempatan emas untuk beribadah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menghidupkan waktu tersebut dengan solat sunnah, tilawah Qur'an, dan berbagai bentuk dzikir. Keutamaan waktu ini telah dijelaskan oleh para ulama, termasuk dalam kitab Syarah Kifayatul Atqiya yang menyebutkan bahwa waktu ini sangat berharga dan menjadi kokoh untuk dimakmurkan dengan amal ibadah.

6. Keutamaan Solat Sunnah Setelah Maghrib

Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang solat sunnah setelah fardhu Maghrib sebanyak 6 raka'at tanpa bicara antara salat-salat sunnah itu, maka seimbang baginya (pahala) ibadah selama 12 tahun."

(HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala yang dijanjikan bagi mereka yang mengisi waktu setelah solat Maghrib dengan solat sunnah. Pahala ini sangat luar biasa dan menjadi dorongan besar bagi umat Islam untuk memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya.

7. Keutamaan Solat Antara Maghrib dan Isya

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Siapa yang solat antara Maghrib dan Isya sebanyak 20 raka'at, maka baginya sebuah istana di surga yang dibangun oleh Allah untuknya."

(HR. Tirmidzi)

Solat antara Maghrib dan Isya ini memiliki banyak keutamaan. Bahkan, bagi yang melaksanakannya sebanyak 20 raka'at, Allah akan membangunkan sebuah istana di surga sebagai ganjaran yang luar biasa.

8. Makruh Tidur Sebelum Solat Isya

Salah satu kebiasaan yang harus dihindari adalah tidur sebelum solat Isya. Dalam tradisi Yahudi, tidur sebelum waktu Isya dianggap sebagai kebiasaan yang tidak dianjurkan. Oleh karena itu, sebaiknya umat Islam menghindari tidur pada waktu ini, kecuali jika sangat diperlukan, dan memanfaatkan waktu tersebut untuk beribadah dan menghidupkan malam dengan solat, zikir, dan tilawah.

Kesimpulan

Tahajjud atau qiyamullail merupakan ibadah yang sangat utama dan dianjurkan dalam Islam. Untuk mendukung pelaksanaan ibadah ini, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan, seperti memperbaharui wudhu setelah solat Isya, berzikir sebelum Maghrib, beramal ibadah antara Maghrib dan Isya, serta menjaga lisan agar tidak berbicara tentang hal-hal yang tidak bermanfaat. Waktu antara Maghrib dan Isya merupakan waktu yang sangat mulia dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memelihara waktu-waktu ini, insya Allah kita akan mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar, serta kemudahan dalam melaksanakan tahajjud.

Artikel Lainnya