Bukit Shafa dan Bukit Marwah: Sejarah dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 61
...

Pendahuluan Bukit Shafa dan Bukit Marwah adalah dua bukit yang sangat penting dalam sejarah Islam, terutama terkait dengan ibadah Haji dan Umrah. Kedua bukit ini terletak di Makkah, Arab Saudi, dan memiliki kaitan erat dengan kisah perjuangan Siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail AS. Keduanya juga menjadi bagian dari ritual Sa'i, yang dilakukan oleh setiap jemaah haji atau umrah yang mengelilingi dua bukit tersebut sebanyak tujuh kali. Untuk memahami lebih dalam, mari kita menelusuri sejarah dan perkembangan Bukit Shafa dan Bukit Marwah, dari zaman dahulu hingga sekarang.

Sejarah Bukit Shafa dan Bukit Marwah

Zaman Dulu:

Bukit Shafa dan Bukit Marwah memiliki sejarah yang sangat penting sejak masa Nabi Ibrahim AS, sekitar lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Kisah asal mula kedua bukit ini bermula dengan peristiwa Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang ditinggal di lembah Makkah bersama anaknya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT.

Setelah kehabisan air untuk minum, Siti Hajar berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Kejadian ini menjadi sumber dari ritual Sa’i yang dilakukan oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Dalam pencariannya akan air, Allah SWT kemudian menurunkan air zam-zam yang keluar dari tanah tempat Nabi Ismail menginjakkan kakinya. Keajaiban ini menjadi bagian dari sejarah yang sangat dihormati dalam tradisi Islam.

Makna Spirituil:

Bukit Shafa dan Bukit Marwah memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Islam. Shafa berarti "bersih" atau "jelas", sementara Marwah berarti "yang berseri" atau "berkilau". Kedua nama ini menggambarkan sifat-sifat yang luhur dalam Islam, yaitu kemurnian hati dan semangat yang tidak mudah luntur.

Ritual Sa'i ini menggambarkan ketabahan, perjuangan, dan kesabaran Siti Hajar dalam mencari air demi keselamatan anaknya. Jemaah haji dan umrah yang melakukan Sa'i antara kedua bukit tersebut diharapkan dapat meneladani kesabaran dan keteguhan hati yang ditunjukkan oleh Siti Hajar.

Perkembangan Bukit Shafa dan Bukit Marwah dari Zaman ke Zaman

Zaman Nabi Muhammad SAW:

Pada masa Nabi Muhammad SAW, Bukit Shafa dan Bukit Marwah sudah menjadi tempat yang dikenal dan dihormati sebagai bagian dari ibadah haji. Ritual Sa’i antara kedua bukit ini sudah menjadi bagian integral dari pelaksanaan haji yang diwajibkan bagi umat Islam.

Pada masa ini, kedua bukit ini masih terletak di tanah terbuka dan tidak ada pembangunan yang signifikan di sekitar area tersebut. Jemaah haji melaksanakan Sa'i dengan berjalan kaki antara kedua bukit, dan tempat tersebut masih cukup terbuka dan sederhana.

Zaman Setelahnya (Era Islam Kekhalifahan):

Seiring berjalannya waktu, kawasan sekitar Bukit Shafa dan Bukit Marwah terus berkembang. Pada zaman Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah, infrastruktur mulai dibangun di sekitar kawasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji yang semakin meningkat jumlahnya.

Namun, meskipun ada pembangunan, Bukit Shafa dan Bukit Marwah tetap dipelihara sebagai situs suci. Pembangunan infrastruktur dan tempat tinggal di sekitar kedua bukit ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kesakralan tempat tersebut.

Zaman Sekarang (Era Modern):

Pada abad ke-20, pemerintah Arab Saudi mulai melakukan proyek besar untuk memperbaiki dan mengembangkan fasilitas ibadah haji dan umrah. Salah satu bagian dari proyek ini adalah pengembangan kawasan sekitar Bukit Shafa dan Bukit Marwah untuk menampung jumlah jemaah haji yang semakin banyak.

Fasilitas Modern:

Saat ini, Bukit Shafa dan Bukit Marwah telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk kenyamanan jemaah haji dan umrah. Dua bukit tersebut kini dikelilingi oleh bangunan dan kompleks yang luas, termasuk masjid-masjid, jalan setapak, dan sistem pendingin udara untuk menjaga kenyamanan para jemaah yang melakukan Sa’i.

Proyek terbesar adalah pembukaan terowongan dan jalur khusus untuk memfasilitasi pergerakan jemaah haji agar tidak terjadi penumpukan atau kemacetan. Jemaah kini dapat berjalan di sepanjang jalan setapak yang nyaman dan aman antara kedua bukit ini, bahkan dengan fasilitas eskalator dan lift untuk membantu orang lanjut usia atau yang memiliki keterbatasan fisik.

Transformasi Bangunan dan Lingkungan:

Bukit Shafa dan Bukit Marwah kini menjadi bagian dari area Masjid al-Haram yang lebih luas, dan meskipun kedua bukit ini masih terlihat jelas, suasana alamnya telah berubah banyak. Pembangunan gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan yang rapi kini mengelilingi area tersebut. Meskipun demikian, pemerintah Arab Saudi berusaha menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian situs-situs bersejarah ini.

Pada tahun 2018, sebuah proyek besar diluncurkan untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan para jemaah haji, termasuk dengan menyediakan area untuk istirahat yang lebih luas dan meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh umat Islam yang datang untuk beribadah. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jemaah yang terus meningkat, serta untuk memastikan mereka bisa melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.


Artikel Lainnya