Jamaah Kloter 37 Tinggalkan Mekkah Menuju Madinah, Thawaf Wada’ Penuh Haru

Sebelum keberangkatan, seluruh jamaah telah melaksanakan Thawaf Wada’ secara berombongan setelah sholat Shubuh. Thawaf Wada’ adalah thawaf perpisahan yang wajib dilaksanakan sebelum meninggalkan Kota Suci Mekkah. Momen ini menjadi sangat istimewa dan penuh keharuan karena menandai akhir dari rangkaian ibadah haji yang penuh perjuangan dan pengorbanan.

Jamaah tampak penuh kekhusyukan dalam setiap putaran thawaf yang dilakukan mengelilingi Ka'bah. Banyak di antara mereka yang meneteskan air mata, menyadari bahwa inilah mungkin terakhir kalinya mereka menatap langsung Baitullah yang agung. Doa-doa terlantun lirih namun dalam, memohon agar Allah menerima seluruh rangkaian ibadah yang telah dijalankan dengan sepenuh hati.

Setelah menyelesaikan thawaf, jamaah menyempatkan diri duduk sejenak di pelataran Ka'bah untuk memanjatkan doa perpisahan. “Ya Allah, terimalah amal kami, ampuni dosa kami, dan perkenankan kami kembali ke tempat ini suatu hari nanti,” demikian lirih doa yang banyak terucap dari bibir jamaah. Suasana haru menyelimuti, namun juga penuh rasa syukur dan ketenangan batin.

Petugas KBIHU Assalaam tampak sigap mengarahkan jamaah, memastikan semua proses berjalan tertib dan nyaman. Semangat kebersamaan begitu terasa, satu sama lain saling menguatkan dan menenangkan. Meski fisik mulai lelah, namun semangat rohani para jamaah justru semakin menguat, seiring dengan rasa rindu yang mulai tertuju kepada Rasulullah SAW di Madinah.

Setibanya di Madinah, para jamaah akan melaksanakan ibadah Arbain, yaitu shalat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Selain itu, mereka juga dijadwalkan untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW serta para sahabat beliau, sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Sang Nabi panutan umat Islam.

Perjalanan menuju Madinah bukan sekadar perpindahan kota, namun merupakan kelanjutan dari perjalanan ruhani yang semakin mendalam. Dari Ka'bah ke Raudhah, dari tangisan haru di hadapan Baitullah menuju kecintaan yang tulus kepada Rasulullah SAW. Semua ini menjadi bagian dari pengalaman spiritual yang tidak ternilai harganya.

Jamaah Kloter 37 KBIHU Assalaam berangkat dari Mekkah dengan hati yang penuh syukur, membawa kenangan indah dan pelajaran berharga dari tanah haram. Doa-doa yang terlantun di hadapan Ka’bah menjadi bekal rohani untuk menyempurnakan ibadah di Madinah. Semoga Allah menjaga setiap langkah mereka dan mengabulkan segala doa yang telah dipanjatkan. Oleh (mtqn)