7 Amal Sholeh dengan Pahala Seperti Haji dan Umrah

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 63
...

Setiap muslim tentu mendambakan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji dan umrah ke Baitullah. Namun, tidak semua orang diberi kemampuan dan kesempatan oleh Allah untuk berangkat ke Tanah Suci. Akan tetapi, kasih sayang Allah begitu luas. Dia membuka banyak jalan kebaikan yang nilainya sebanding dengan pahala haji dan umrah. Melalui amal-amal sederhana namun penuh keikhlasan, seorang hamba dapat meraih kedudukan tinggi di sisi-Nya.

Berikut 7 amal sholeh yang berpahala seperti haji dan umrah, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Nabi ﷺ.

1. Ibadah Jumat — Haji bagi Orang Fakir

الجمعة حج الفقراء وفى رواية الجمعة حج المساكين

“Jumat adalah hajinya orang-orang fakir.”

Bagi mereka yang tidak mampu menunaikan haji, shalat Jumat adalah kesempatan besar meraih pahala setara dengan ibadah haji. Hari Jumat adalah hari agung; saat itu kaum muslimin berkumpul, mendengarkan khutbah, dan beribadah dengan penuh kekhusyukan.

Maka barang siapa menghadiri Jumat dengan hati bersih dan niat tulus, ia meraih pahala seperti berhaji — tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

2. Shalat Berjamaah Lima Waktu

من مشى الى صلاة مكتوبة فى الجماعة فهى كحجة ومن مشى الى صلاة تطوع فهى كعمرة تامة

“Siapa yang berjalan menuju shalat wajib berjamaah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju shalat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sempurna.”

Setiap langkah menuju masjid adalah langkah menuju surga. Orang yang menjaga shalat berjamaah, hakikatnya sedang menapaki perjalanan spiritual yang nilainya seperti ibadah haji dan umrah.

Apalagi bila dilakukan dengan penuh semangat dan keikhlasan — menjadikan masjid sebagai tempat singgah ruhani setiap hari.

3. Menuntut Ilmu di Masjid atau Madrasah

من غدا الى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه كان له كاجر حاج تاما حجته

“Siapa yang pergi ke masjid untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, maka baginya pahala haji yang sempurna.”

Menuntut ilmu adalah ibadah yang tiada putus pahalanya. Orang yang datang ke tempat ilmu dengan niat untuk mendalami agama atau mengajarkan kebaikan, sesungguhnya sedang menempuh perjalanan menuju Allah sebagaimana orang yang berhaji menuju Baitullah.

Ilmu yang bermanfaat menjadi amal jariyah, mengalir pahalanya tanpa henti.

4. Berdzikir Setelah Subuh hingga Terbit Matahari

من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة

“Siapa yang shalat Subuh berjamaah, lalu duduk berdzikir hingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah.”

Inilah amalan ringan tapi bernilai agung. Duduk sejenak setelah Subuh untuk berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan menunggu waktu syuruq adalah tanda cinta kepada Allah.

Ketika seseorang menjaga amalan ini dengan istikamah, maka Allah anugerahkan pahala haji dan umrah yang sempurna — karena hatinya senantiasa terhubung dengan-Nya sejak pagi hari.

5. Niat Menolong Orang Lain dan Tidak Berniat Zalim

من أصبح لا ينوي الظلم على أحد غفر له ما جنى ومن أصبح ينوى نصرة المظلوم وقضاء حاجة المسلم كانت له كأجر حجة مبرورة

“Siapa berpagi hari tanpa niat zalim, maka diampuni dosanya. Dan siapa berpagi hari dengan niat menolong orang yang terzalimi dan membantu sesama muslim, baginya pahala haji mabrur.”

Pagi yang dimulai dengan niat baik adalah awal keberkahan. Seorang mukmin sejati tidak menyimpan dendam atau niat buruk kepada siapa pun. Bahkan ia bertekad untuk menolong sesama dan menjadi jalan kebaikan bagi orang lain.

Niat seperti itu — meski belum sempat diwujudkan — sudah dicatat sebagai pahala haji mabrur oleh Allah Yang Maha Pemurah.

6. Berbakti kepada Orang Tua

Dari hadits Anas ra:

Rasulullah ﷺ bersabda kepada seorang laki-laki yang ingin berjihad namun tidak mampu:

“Apakah salah satu dari orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ibuku.”

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Berbaktilah kepada ibumu, maka engkau seperti orang yang berhaji, berumrah, dan berjihad.”

Betapa agungnya birrul walidain — berbakti kepada orang tua.

Melayani, mendoakan, dan membuat mereka bahagia adalah jihad dan ibadah besar. Rasulullah ﷺ menegaskan, keridaan ibu adalah pintu surga, dan siapa yang berbakti kepadanya, Allah berikan pahala haji, umrah, dan jihad sekaligus.

Tak perlu jauh ke Tanah Suci untuk menggapai derajat tinggi, cukup dekatkan diri pada rida orang tua.

7. Orang Fakir yang Bersabar dan Tidak Mengeluh

طوبى لمن بات حاجا وأصباح غازيا...

“Berbahagialah orang yang malamnya seperti haji dan paginya seperti mujahid; yaitu orang miskin yang memiliki keluarga, menjaga kehormatan diri, tidak meminta-minta, dan tetap tersenyum di tengah kesulitan.”

Inilah haji hati — haji kesabaran dan ridha.

Orang yang hidup dalam kekurangan namun tetap menjaga harga diri, tidak mengeluh, tetap bersyukur dan menebar senyum — sesungguhnya sedang menempuh jalan mulia di sisi Allah.

Mereka adalah para pejuang kehidupan yang pahalanya setara dengan haji dan jihad fi sabilillah.

???? Penutup: Haji Hati Sebelum Haji Fisik

Ibadah haji adalah rukun Islam yang agung, namun maknanya lebih dalam dari sekadar perjalanan ke Mekah. Ia adalah perjalanan hati menuju Allah, meninggalkan ego, menyucikan diri, dan meneguhkan tauhid.

Barang siapa belum mampu berhaji secara fisik, jangan bersedih.

Karena melalui amal-amal sholeh sederhana ini — shalat berjamaah, menuntut ilmu, berbakti kepada orang tua, menolong sesama, hingga bersabar dalam kekurangan — Allah membuka pintu pahala haji dan umrah untuk siapa saja yang tulus beramal.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang ringan beramal, tulus dalam niat, dan kelak diizinkan menunaikan haji mabrur dan umrah yang diterima.

Aamiin ya Rabbal ‘alamin.


Lainnya

Cookie Consent


Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.

Terima & Lanjutkan

Perlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR