Makam Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i: Shahibul Madzhab As-Syafi'i di Kairo, Mesir

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 23
...

Di tengah hiruk-pikuk Kota Kairo, Mesir, berdiri sebuah makam yang begitu dihormati, bukan hanya oleh umat Islam di Mesir, tetapi juga oleh seluruh dunia. Makam ini milik seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, yaitu Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i, pendiri Madzhab As-Syafi'i, yang merupakan salah satu dari empat madzhab besar dalam fiqih Sunni. Imam As-Syafi'i lahir di Gaza, Palestina, pada tahun 767 Masehi dan wafat pada tahun 820 M di Kairo, Mesir. Beliau adalah seorang ulama besar yang dikenal dengan kedalaman ilmu agama, terutama dalam bidang fiqih, hadis, dan ushul fiqih. Kiprah beliau dalam mengembangkan metodologi ilmiah dan sistematika dalam beristidlal (berdalil) menjadikan madzhabnya banyak diikuti, bukan hanya di dunia Arab, tetapi juga di banyak negara di Asia Tenggara, Afrika, dan kawasan lainnya.

Sejarah Singkat Imam As-Syafi'i

Imam As-Syafi'i tumbuh dalam keluarga yang sangat mencintai ilmu, dan sejak kecil beliau sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Beliau mempelajari berbagai ilmu agama, mulai dari Al-Qur'an, hadis, hingga fiqih. Pada usia yang sangat muda, beliau sudah menguasai berbagai ilmu, bahkan sempat belajar langsung kepada para ulama besar seperti Imam Malik di Madinah dan Imam Muhammad bin Hasan al-Syaibani di Baghdad.

Imam As-Syafi'i dikenal sebagai seorang ahli yang sangat mendalam dalam memahami hukum Islam dan mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi umat. Melalui karya-karyanya, terutama Al-Risalah dan Al-Umm, beliau berhasil mengembangkan sistem fiqih yang terstruktur dan sistematis, yang menjadi dasar dari madzhab As-Syafi'i.

Makam Imam As-Syafi'i di Kairo

Setelah wafatnya, jenazah Imam As-Syafi'i dimakamkan di Kairo, tempat di mana beliau menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya. Makamnya terletak di sebuah kompleks yang dikenal sebagai Makam Imam As-Syafi'i, yang menjadi salah satu tempat ziarah penting bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang mengikuti madzhabnya.

Kompleks makam ini terletak di kawasan Kecamatan As-Syafi'iyah di Kairo. Sebuah masjid besar berdiri di samping makam beliau, yang juga dinamakan Masjid Imam As-Syafi'i. Masjid ini memiliki desain yang sangat indah dengan arsitektur khas Islam yang memadukan unsur-unsur klasik dan modern. Setiap hari, ribuan jamaah dari berbagai belahan dunia datang untuk mengunjungi makam beliau, berdoa, dan memohon berkah.

Makam Imam As-Syafi'i sendiri terletak di dalam ruang yang dihiasi dengan ornamen-ornamen kaligrafi Arab yang indah. Pada bagian atas makam terdapat sebuah nisbah (plakat) yang mencatatkan nama beliau dan beberapa karya besar yang beliau tulis. Di sekeliling makam, para pengunjung dapat melihat berbagai tulisan-tulisan yang menjelaskan tentang kehidupan dan pemikiran Imam As-Syafi'i.

Keutamaan Ziarah ke Makam Imam As-Syafi'i

Ziarah ke makam Imam As-Syafi'i bukan hanya sekadar bentuk penghormatan kepada beliau sebagai seorang ulama besar, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas warisan ilmu yang beliau tinggalkan. Bagi para pengikut madzhab As-Syafi'i, makam ini merupakan simbol penting dalam perjalanan spiritual mereka.

Ziarah ke makam Imam As-Syafi'i di Kairo menjadi kesempatan untuk merenungkan tentang kontribusi besar beliau terhadap pengembangan ilmu fiqih dan metodologi ilmiah dalam Islam. Para pengunjung yang datang ke makam ini seringkali juga melakukan doa bersama dan memohon agar diberikan ilmu dan petunjuk yang bermanfaat, sebagaimana Imam As-Syafi'i selalu mengajarkan umat untuk selalu mencari ilmu dengan penuh kesungguhan dan rendah hati.

Warisan Imam As-Syafi'i

Makam Imam As-Syafi'i tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga simbol keberlanjutan warisan ilmu yang terus hidup. Madzhab As-Syafi'i yang beliau dirikan tetap menjadi salah satu dari empat madzhab utama dalam fiqih Islam, selain madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali. Banyak umat Islam di seluruh dunia, khususnya di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan bagian lain dari Afrika, mengikuti madzhab ini dalam praktik ibadah mereka.

Ilmu yang diajarkan oleh Imam As-Syafi'i tetap menjadi rujukan utama bagi para ulama dan cendekiawan Muslim hingga saat ini. Sistem fiqih yang beliau kembangkan mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, muamalah, hingga akhlak. Metode beliau yang mengedepankan ijtihad (penafsiran) berdasarkan Al-Qur'an dan hadis serta memperhatikan konteks zaman menjadikannya sangat relevan sepanjang masa.

Makam Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i di Kairo adalah simbol penghormatan umat Islam kepada seorang tokoh besar yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan fiqih Islam. Ziarah ke makam ini tidak hanya menjadi sebuah perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual untuk lebih memahami pentingnya ilmu, keteguhan hati, dan komitmen terhadap ajaran Islam yang beliau wariskan.

Makam ini juga menjadi saksi bisu dari kehidupan seorang ulama yang tak hanya mencintai ilmu, tetapi juga mengajarkan umat untuk selalu mengikuti jalan yang benar, dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an, hadis, dan ihtimam (kesungguhan) dalam menuntut ilmu. Semoga kita semua dapat mengambil berkah dari perjuangan dan pemikiran Imam As-Syafi'i, serta meneladani jejak beliau dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Artikel Lainnya