Marhaban Ya Ramadhan

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 89
...

Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah. Ia merupakan bulan yang paling utama dan istimewa di dalam Islam, dikenal dengan julukan sayyidusy syuhur atau pemimpin bagi bulan-bulan lainnya. Bulan ini tidak hanya dinantikan oleh umat Islam, tetapi juga diharapkan kehadirannya karena penuh dengan berkah, rahmat, dan ampunan. Ramadhan adalah kesempatan besar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki kualitas keimanan seseorang. Keistimewaan bulan Ramadhan sangat luar biasa, dan umat Islam menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Man fariha bi dukhuli ramadhan harramallahu jasadahu alan niran” yang artinya, "Barang siapa yang gembira menyambut bulan Ramadhan, Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka." Hadits ini menggambarkan pentingnya perasaan gembira dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini. Namun, kebahagiaan tersebut bukan hanya sekadar perasaan, melainkan harus dibarengi dengan aksi nyata berupa peningkatan ibadah selama Ramadhan.

Abu Hilal al-Askari, seorang ahli linguistik Arab klasik, mengungkapkan bahwa kata fariha (gembira) memiliki dua makna filosofis yang mendalam. Pertama, al-insyirah fi al-qalb yang artinya hati yang tidak tertekan, dan kedua, ar-ridlo bima yataladzdzadzu fih yang berarti kerelaan untuk menikmati dan menjalankan apa yang membuat seseorang bahagia. Dalam konteks menyambut Ramadhan, kebahagiaan tersebut tidak hanya sebatas perasaan gembira, tetapi juga harus disertai dengan kerelaan untuk menjalankan segala amal ibadah dengan sepenuh hati. Kebahagiaan dalam menyambut Ramadhan harus berujung pada peningkatan kualitas ibadah.

Untuk itu, menyambut Ramadhan tidak cukup hanya dengan merasa gembira, tetapi juga perlu persiapan yang matang agar bulan suci ini dapat dimanfaatkan dengan optimal. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan.

1. Persiapan Spiritual

a. Memperbanyak Ibadah di Bulan Syaban

Bulan Syaban adalah waktu yang tepat untuk melatih diri dalam berpuasa sunnah, memperbanyak doa, dan membaca Al-Qur’an. Ini akan membantu meningkatkan kualitas ibadah kita saat Ramadhan.

b. Menyelesaikan Hutang Puasa

Bagi yang memiliki hutang puasa Ramadhan dari tahun-tahun sebelumnya, sangat dianjurkan untuk menyelesaikannya sebelum Ramadhan tiba.

c. Bertaubat

Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan menjadi langkah awal untuk membersihkan hati dan jiwa, sehingga lebih siap menyambut Ramadhan.

2. Persiapan Fisik

a. Menjaga Kesehatan

Tubuh yang sehat sangat mendukung kelancaran ibadah. Untuk itu, menjaga pola makan yang sehat, cukup tidur, dan olahraga ringan adalah langkah yang perlu dilakukan.

b. Melatih Puasa

Melakukan puasa sunnah di bulan Syaban akan membantu tubuh beradaptasi dengan pola makan yang lebih teratur, sehingga tidak kaget saat berpuasa di bulan Ramadhan.

3. Persiapan Mental dan Emosional

a. Niat yang Tulus

Pastikan niat kita dalam beribadah di bulan Ramadhan semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk hal-hal duniawi.

b. Mengendalikan Emosi

Ramadhan adalah bulan untuk melatih kesabaran. Mulailah dari sekarang untuk mengendalikan emosi, memperbanyak toleransi, dan memperbaiki akhlak kita.

4. Persiapan Sosial

a. Mempererat Silaturahmi

Menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, serta tetangga sangat dianjurkan. Ini adalah bentuk menjaga ukhuwah dan persaudaraan.

b. Meningkatkan Kepedulian Sosial

Ramadhan adalah bulan berbagi. Persiapkan diri untuk memperbanyak sedekah dan membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

5. Persiapan Ilmu

a. Mempelajari Fiqih Puasa

Untuk menjalankan ibadah puasa dengan benar, sangat penting untuk mempelajari tata cara puasa, keutamaan, serta hal-hal yang membatalkannya.

b. Merencanakan Target Ibadah

Susun target ibadah, seperti menentukan berapa banyak halaman Al-Qur’an yang akan dibaca setiap hari, berapa rakaat shalat sunnah yang akan dilaksanakan, dan lain sebagainya.

Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia

Di Indonesia, berbagai tradisi menyambut Ramadhan juga sangat beragam. Salah satunya adalah tradisi nadran atau ziarah kubur, doa bersama, dan makan-makan sebagai bentuk syukur karena telah diberikan umur panjang hingga dapat bertemu dengan bulan Ramadhan. Tradisi-tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan mempersiapkan diri secara spiritual.

Rasulullah SAW juga memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya dengan sabdanya, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Ahmad).

Dengan semangat tersebut, mari sambut Ramadhan dengan penuh antusiasme, rasa syukur, dan kesiapan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Ramadhan adalah tamu yang istimewa yang datang setiap tahun, dan persiapan yang matang baik dari segi spiritual, fisik, mental, maupun sosial akan membantu kita memanfaatkannya dengan maksimal.

Semoga Ramadhan kali ini menjadi momen yang membawa perubahan positif dalam hidup kita, menjadikan kita lebih dekat kepada Allah SWT, dan menjadi bulan yang penuh berkah untuk semua umat Islam.

Marhaban Ya Ramadhan.


Artikel Lainnya