Malam tiba di Tanah Suci dengan caranya yang agung. Langit Makkah menjadi saksi atas ribuan jiwa yang terus mengalir menuju Masjidil Haram. Tak ada suara bising dunia, hanya gemuruh dzikir dan gemetar haru dari lisan yang mengulang-ulang nama-Nya. Di bawah cahaya jam besar yang bertuliskan lafaz Allah, waktu seakan berhenti untuk memberi ruang pada hati yang ingin menetap lebih lama di pelataran suci ini.
Setiap detik terasa penuh makna. Sebagian jamaah masih berdiri khusyuk dalam tahajud, sebagian lainnya telah rebah dalam lelap, berselimut kain tipis dan doa yang tak pernah putus. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, membawa keinginan, luka, harapan, dan syukur dalam satu tujuan: mendekat kepada Allah. Lelah raga tak mampu mengalahkan semangat jiwa yang dipenuhi cinta Ilahi.
Jam raksasa di atas Menara Abraj Al-Bait berdetak tenang. Ia seakan menjadi pengingat bahwa waktu di Tanah Suci bukan sekadar hitungan menit dan jam. Ia adalah waktu yang dilipat berkahnya, diluaskan pahalanya, dan dijaga setiap detiknya oleh jutaan doa yang terlantun. Malam itu, bukan sekadar malam—tapi ruang rahmat yang dibuka luas untuk siapa saja yang ingin berserah.
Tak ada tempat di dunia yang sanggup membuat tidur di atas lantai marmer terasa begitu damai seperti di sini. Tanpa kasur empuk, tanpa pendingin ruangan, namun para jamaah merasa cukup. Cukup dengan berada dekat dengan Ka'bah, cukup karena tahu Allah sedang memandang mereka, cukup karena mereka sedang berada di tempat paling dicintai-Nya.
Malam seperti ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga soal penyembuhan. Di Tanah Suci, banyak hati yang selama ini beku menjadi luluh. Banyak luka yang tersembunyi selama bertahun-tahun, akhirnya pecah dalam air mata yang jatuh saat sujud. Semua itu terjadi di bawah cahaya jam yang tak hanya menunjukkan waktu, tapi juga menjadi saksi bisu perjalanan spiritual yang begitu dalam.
Ada ketenangan yang tak bisa dibeli, hanya bisa dirasakan. Duduk bersila memandangi Ka’bah, mendengarkan ayat-ayat suci yang mengalun dari imam masjid, atau sekadar diam di antara kerumunan jamaah yang menangis diam-diam. Malam itu, Allah hadir begitu dekat. Begitu nyata. Tak perlu banyak kata, karena semua terasa cukup hanya dengan diam dan menyadari bahwa kita sedang sangat dekat dengan-Nya.
Bagi jamaah haji 2025, malam ini akan selalu hidup dalam kenangan. Dalam foto yang disimpan, dalam jurnal harian, dalam ingatan yang tak akan pudar. Bahwa pernah ada malam ketika dunia terasa jauh, dan yang dekat hanyalah Allah. Bahwa pernah ada waktu, di mana hati merasa lebih hidup daripada sebelumnya—di pelataran suci, di bawah jam yang menjaga doa.
Dan esok, ketika fajar menyingsing, mereka akan kembali berdiri. Melanjutkan ibadah, menuntaskan rukun, dan mempersembahkan diri seutuhnya hanya untuk-Nya. Tapi malam ini, biarlah menjadi malam yang abadi dalam jiwa. Malam di Tanah Suci... di bawah jam yang menjaga setiap bisik harapan.
Istilah-istilah dalam Ibadah Haji Assalaam
Do'a Niat Mandi Sunnah dan Shalat Sunnah Ihram dalam Ibadah Haji Assalaam
Ziarah Sekitar Masjidil Haram Assalaam
Catatan Perjalan Ibadah Haji 2025 : ARMUZNA Rangkaian Suci Puncak Ibadah Haji Assalaam
Posisi Terhormat Ibu Dalam Konsep Islam Assalaam
Haji 2025 Tak Lagi Seragam: Ketika Satu Kloter Terbelah Karena Syarikah Assalaam
Marhaban Ya Ramadhan : Oleh KH. Lukman Hakim Assalaam
"Menuju Haji Mabrur dengan Bimbingan Terarah" Assalaam
“Menepi Sejenak di Tanah Cinta: Saat Hati Bertemu Cahaya Nabawi” Assalaam
Tandatangani MoU, Indonesia akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah pada Operasional Haji 2025 : 12 Jan 2025 ; oleh Mustarini Bella Vitiara Assalaam
Belajar dari Unta: Makna dan Hikmah dari Keberadaannya Assalaam
Tempat Turunnya Wahyu Pertama kepada Rasulullah SAW Assalaam
Qolbun Salim: Hati yang Bersih dalam Pandangan Islam Assalaam
Ridho Allah dan Cinta-Nya: Tanda-Tanda yang Diberikan kepada Hamba-Nya Assalaam
Tiga Sikap yang Harus Dijahui Assalaam
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR