Di Bawah Cahaya Malam, Hati Kami Menyatu dalam Iman Bersama Menuju Ridha-Nya

  • Assalaam
  • H. Muttaqien
  • 36
...

Malam itu tidak hanya menyuguhkan keindahan kota yang bercahaya, tapi juga menjadi saksi bisu perjalanan hati kami yang dipenuhi harap dan syukur. Dalam balutan pakaian ihram, kami bukan sekadar sahabat — kami adalah saudari seiman yang dipertemukan dalam niat yang sama: menuju panggilan-Nya.

Di trotoar kota yang sunyi, canda kecil dan pelukan hangat mengalir begitu tulus. Tidak ada batas usia, tidak ada jarak hati. Yang ada hanyalah rasa bahagia karena bisa menempuh perjalanan ini bersama, saling menopang dalam suka dan duka.

Setiap langkah kaki kami adalah doa. Setiap senyuman yang terukir adalah ungkapan syukur atas kesempatan langka yang Allah berikan. Malam pun terasa hangat, karena cahaya iman menyelimuti langkah kami, menggantikan dinginnya angin dan lelahnya raga.

Kami percaya, haji bukan hanya ibadah fisik, tapi juga perjalanan jiwa. Di sinilah kami belajar tentang makna sabar, ikhlas, dan kebersamaan dalam semangat ukhuwah. Kami bukan hanya berjalan bersama, tapi juga saling menjaga niat dan saling mendoakan.

Mungkin di negeri sendiri kami hanyalah wanita biasa, tapi di sini, di tanah haram ini, kami adalah tamu-tamu Allah yang sedang menjemput ampunan dan rahmat-Nya. Dan kami ingin kelak pulang tidak hanya dengan koper penuh oleh-oleh, tapi dengan hati yang lebih bersih dan jiwa yang lebih tenang.

Perjalanan ini akan berakhir, tapi kenangan dan persaudaraan ini akan kekal. Dan semoga kelak, Allah mempertemukan kami lagi… bukan hanya di dunia, tapi juga di surga-Nya.

Karena di bawah cahaya malam itu, kami telah berjanji — untuk selalu bersama dalam doa, dalam iman, dan dalam cinta kepada-Nya.


Lainnya

Cookie Consent


Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.

Terima & Lanjutkan

Perlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR